PRESS RELEASE FKH MENGAJAR 2022

FKH Mengajar merupakan program kerja dari Departemen Sosial Masyarakat Kabinet Cakramerta BEM FKH UGM yang dilaksanakan dalam rangka berbagi wawasan dan pengetahuan seputar hewan yang dimiliki mahasiswa FKH UGM kepada anak-anak. Kegiatan ini merupakan program kerja baru yang diadakan sebanyak 3 kali pertemuan dengan tema berbeda setiap pertemuannya. Adapun seluruh kegiatan tersebut dilaksanakan di Dusun Dumpuh, Argodadi, Sedayu, Bantul yang merupakan Desa Mitra BEM FKH UGM. Pertemuan pertama diadakan pada tanggal 29 Mei 2022 dengan tema Satwa Liar, pertemuan kedua diadakan pada tanggal 7 Agustus 2022 dengan tema Hewan Kesayangan, dan pertemuan terakhir diadakan pada tanggal 30 Oktober 2022 dengan tema Hewan Ternak. Dalam pelaksanaannya, FKH Mengajar membuka kesempatan bagi mahasiswa FKH UGM untuk mendaftar sebagai volunteer pengajar.

Pada pertemuan pertama, panitia bekerja sama dengan KSSL FKH UGM dalam membawakan tema satwa liar. Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh MC, diikuti sambutan dari ketua pelaksana, sambutan dari ketua BEM FKH UGM, dan sambutan dari Kepala Pedukuhan Dumpuh. Dilanjutkan dengan pemaparan mengenai satwa liar yang interaktif dan edukatif yang dibantu oleh perwakilan dari KSSL FKH UGM. Bahkan, panitia membawakan salah satu hewan liar dari KSSL FKH UGM untuk dipresentasikan kepada anak-anak. Dalam pertemuan kedua, kegiatan edukasi FKH Mengajar diintegrasikan dengan acara lomba 17-an dari Dusun Dumpuh dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Panitia menyusun lomba yang diselipkan pertanyaan-pertanyaan seputar hewan kesayangan dan sejarah Indonesia. Pada pertemuan ketiga, FKH Mengajar kembali memberikan edukasi seputar hewan ternak kepada anak-anak di Dusun Dumpuh. Panitia juga menyiapkan snack ringan dan doorprize untuk meningkatkan semangat peserta dalam mengikuti kegiatan.

Secara keseluruhan, FKH Mengajar telah terlaksana dengan baik. Anak-anak dari Dusun Dumpuh yang berpartisipasi sebagai peserta juga tampak selalu antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan hingga akhir. Walaupun begitu, jumlah peserta dirasa belum maksimal sehingga diharapkan publikasi FKH Mengajar lebih digencarkan ke depannya. Selain itu, tidak ada briefing menjelang dimulainya acara yang menyebabkan miskomunikasi antar panitia. Namun, di balik semua kekurangan yang ada, FKH Mengajar berhasil dalam memberikan kontribusi berupa edukasi kepada masyarakat, khususnya anak-anak Dusun Dumpuh, serta memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa FKH UGM dalam mengajar anak-anak SD.  Diharapkan, FKH Mengajar dapat tetap dilaksanakan pada periode depan dengan lebih baik lagi.

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.