Sekolah aksi merupakan salah satu program kerja departemen Aksi dan Propaganda BEM FKH UGM. Kegiatan Sekolah Aksi ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya meningkatkan kepekaan mahasiswa. Sekolah Aksi juga bertujuan untuk mengawal isu-isu, baik isu nasional maupun isu internal kampus UGM agar tidak terpaku oleh beberapa individu ataupun departemen tertentu. Dalam rangka mewujudkan peran mahasiswa sebagai agent of change, iron stock, dan social control, diperlukan pelaksanaan kegiatan Sekolah Aksi yang memberikan gambaran konkret terkait pengawalan isu tersebut.
Sekolah Aksi tahun ini dilaksanakan pada Sabtu, 16 September 2023 dan dilaksanakan secara luring di ruang 301 Gedung V4 lantai 3 Fakultas Kedokteran Hewan UGM dengan menghadirkan pembicara yang kompeten di bidangnya yaitu Arifin Setyo Budi, S.H. selaku mantan Menteri Aksi dan Propaganda BEM KM UGM 2022. Acara ini dihadiri oleh 65 peserta dari mahasiswa FKH UGM. Tahun ini, Sekolah Aksi mengusung tema “Pengawalan Aksi dan Pengenalan Isu dalam Memperkenalkan Pergerakan Mahasiswa” dengan harapan peserta dapat menumbuhkan kepekaan mahasiswa FKH UGM terhadap isu-isu nasional maupun isu internal UGM serta turut aktif dalam pengawalan isu tersebut.
Acara dimulai pukul 10.00 WIB dan berlangsung selama 3 jam dan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada, sambutan dari Ketua Panitia Sekolah Aksi, Ketua BEM FKH UGM, dan juga Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKH UGM. Dilanjutkan dengan sesi pemaparan oleh pembicara, dimana sesi kali ini dijelaskan tahapan-tahapan dalam proses pengawalan isu yang ada, cara memilih isu yang akan diangkat aksi, manajemen opini public yang meliputi wacana, logika, dan retorika. Selanjutnya juga dijelaskan tahapan dalam melaksanakan aksi, seperti konsolidasi, advokasi, teknis lapangan, serta dijelaskan juga jenis-jenis aksi.
Setelah sesi pemaparan materi oleh pembicara usai, sesi selanjutnya adalah studi kasus mengenai pemilihan isu yang cocok untuk dikawal. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok dan diberi beberapa isu dan dapat memilih dari yang mendesak hingga tidak mendesak untuk dikawal. Peserta diminta untuk mengisi tabel berisi bagaimana cara mengawalnya, siapa stakeholder yang dituju, dan goals dari pengawalan isu tersebut. Selanjutnya dari perwakilan kelompok tersebut, peserta memaparkan hasil diskusinya mengenai studi kasus tersebut disambung dengan sesi tanya jawab dengan pembicara.
Setelah sesi tanya jawab selesai, terdapat sesi penyerahan sertifikat untuk pembicara oleh ketua pelaksana acara dan cara ditutup dengan dokumentasi peserta Sekolah Aksi beserta panitia dan pembicara Sekolah Aksi 2023. Harapannya untuk acara ini dapat terlaksana lagi karena tingginya antusiasme dan memberi informasi baru sekaligus pencerdasan mengenai pentingnya pergerakan mahasiswa untuk mahasiswa KM FKH UGM khususnya kepada mahasiswa angkatan baru dan pengurus BEM FKH UGM.