HASIL RISET : Sarana dan Prasarana Bagi KM FKH UGM

Analisis akses jalan dan kejelasan akses jalan

Parkiran merupakan saah satu penunjang dalam kegiatan kampus untuk  mengamankan sarana kendaraan yang digunakan oleh mahasiswa. Namun dengan adanya kebijakan parkir diluar wilayah kampus FKH menjadi permasalahan dalam kajian ini. Mengingat akses jalan yang jauh serta pengamatan BEM FKH bahwa lebih banyak mahasiswa yang melewati trotoar yang keamanannya kurang daripada melewati lab diagnostik.

Hal tersebut dibuktikan dari 750 mahasiswa di FKH UGM dari tahun 2012-2015, setelah menyebarkan kuisioner terambil sample 499 mahasiswa yang mengisi kuisioner.

Dari sample tersebut diperoleh data mengenai akses jalan yang biasa dilalui mahasiswa bahwa 119 mahasiswa angkatan 2012 melewati trotoar, 25 mahasiswa 2012 melewati lab diagnostik, dan 2 mahasiswa 2012 tidak melewati keduanya. Di angkatan 2013, sebanyak 109 mahasiswa melewati trotoar, 48 mahasiswa melewati diagnostik, dan 2 mahasiswa tidak melewati keduanya. Di angkatan 2014, sebanyak 53 mahasiswa melewati trotoar, 26 mahasiswa melewati diagnostik, dan 12 mahasiswa tidak melewati keduanya. Di angkatan 2015, sebanyak 54 mahasiswa melewati trotoar, 42 mahasiswa melewati diagnostik, dan 1 mahasiswa tidak melewati keduanya. Setelah pengakumulasian data dari angkatan 2012-2015, diperoleh alasan bahwa :

  1. Melewati trotoar lebih cepat dan dekat,meski berbahaya dan sempit
  2. Bila melewati diagnostik lebih sering tercium bau insenerator
  3. Bila melewati diagnostik harus bertemu dan berurusan dengan monyet
  4. Gerbang diagnostik sempit, sehingga mahasiswa yang bertubuh besar sulit lewat kadang juga masih dikunci
  5. Terbiasa melewati trotoar

Sedangkan diperoleh pula data tentang perlunya pemberian kejelasan akses jalan kepada mahasiswa yaitu di angkatan 2012, sebanyak 130 mahasiswa memerlukan kejelasan akses jalan, 13 mahasiswa tidak memerlukan, dan 3 mahasiswa abstain. Di angkatan 2013, sebanyak 126 mahasiswa memerlukan kejelasan akses jalan, 33 mahasiswa tidak memerlukan, dan 0 mahasiswa abstain. Di angkatan 2014, sebanyak 77 mahasiswa memerlukan kejelasan akses jalan, 13 mahasiswa tidak memerlukan, dan 2 mahasiswa abstain. Di angkatan 2015, sebanyak 74 mahasiswa memerlukan kejelasan akses jalan, 26 mahasiswa tidak memerlukan, dan 2 mahasiswa abstain.

Dari data yang diperoleh tersebut, maka benar bahwa banyak mahasiswa yang melewati  trotoar sebagai akses jalan dari kantong parkir dikarenakan kurangnya informasi tentang kejelasan akses jalan. Sehingga diharapkan pihak dekanat akan memberikan kejelasan tentang akses jalan yang seharusnya dilewati dari kantong parkir menuju ke FKH maupun sebaliknya dari FKH menuju ke kantong parkir.

Selain akses jalan dan pentingnya pemberian kejelasan akses jalan, BEM juga menganalisa bahwa mahasiswa perlu tau rencana pembangunan alih fungsi parkiran lama. Setelah pengambilan data diperoleh data bahwa di angkatan 2012 sebanyak 141 mahasiswa meresa perlu adanya kejelasan, sebanyak 5 mahasiswa tidak perlu. Di angkatan 2013 sebanyak 151 mahasiswa meresa perlu adanya kejelasan, sebanyak 8 mahasiswa tidak perlu. Di angkatan 2014 sebanyak 70 mahasiswa meresa perlu adanya kejelasan, sebanyak 6 mahasiswa tidak perlu dan 16 mahasiswa abstain. Di angkatan 2015 sebanyak 89 mahasiswa meresa perluadanya kejelasan, sebanyak 12 mahasiswa tidak perlu, dan 1 mahasiswa abstain.

Dari data yang diperoleh tersebut, maka benar bahwa banyak mahasiswa yang memerlukan kejelasan rencana pembangunan alih fungsi parkir lama. Berikut alasan yang telah diakumulasikan dari mahasiswa angkatan 2012-2015, yaitu :

  1. Mahasiswa perlu mengerti pemindahan parkir lama agar lebih transparan
  2. Tersiar kabar bahwa parkir lama akan dijadikan kantin, namun belum ada kejelasnnya
  3. Mahasiswa merupakan bagian dari FKH UGM sehingga perlu tau tetang pemanfaatan sarana prasarana di kampus.

Dengan begitu diharapkan bahwa pihak dekanat akan memberikan kejelasan mengeai kebijakan pemindahan parkiran mahasiswa serta pembangunan alih fingsi parkiran lama.

 

Analisis Data Pandangan Pembangunan Gedung Baru RSH Soeparwi

Tahun ini, Fakultas Kedokteran Hewan telah berhasil meyelesaikan pembangunan RSH Prof. Soeparwi yang baru dipindahkan dari lokasi yang lama. Perihal pembangunannya sendiri, hampir mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan tidak mengetahui terutama mengenai biaya yang dikeluarkan selama pembangunan RSH Prof. Soepari. Dan akan muncul suatu keanehan di mata masyarakat luar fakultas apabila mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan sendiri tidak paham mengenai pengembangan fasilitas yang ada di lingkup perkuliahannya sendiri.

Ada beramsusi bahwa seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan berhak mengetahui dan ingin mengetahui mengenai informasi dan transparasi pembangunan RSH Prof. Soeparwi tersebut. Berdasarkan data yang telah kami peroleh, dari total data sejumlah 499 data dari keempat angkatan yaitu angkatan 2012-2015 didapatkan sejumlah 444 mahasiswa menghendaki pihak dekanat untuk memberikan informasi yang jelas perihal pembangunan RSH. Prof. Soeparwi.

Berdasarkan pada asumsi yang sudah dibuktikan kebenarannya melalui data tersebut, diharapkan pihak dekanat berkenan untuk menjelaskan mengenai pengembangan pembangunan RSH Prof. Soeparwi agar tidak muncul berbagai asumsi yang berbeda di kalangan mahasiswa.

 

Analisis Data Mengenai Fasilitas Olahraga

Sebagai mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran Hewan UGM, sudah semestinya kita mengetahui berbagai perkembangan yang ada dilingkungan kampus. Contohnya fasilitas kampus yakni fasilitas olahraga. Memang tidak banyak mahasiswa yang tau fasilitas olahraga apa saja yang ada di FKH. Hal ini dilatar belakangi kurangnya sosialisasi dan memang kurangnya fasilitas olahraga yang memadahi. Sehingga banyak sekali mahasiswa yang ingin mengetahui perkembangan fasilitas olahraga yang nantinya akan dikembangkan oleh Dekanat. Dari survey yang dilakukan  499 dari 720 mahasisa aktif angkatan 2012 sampai 2015 memberikan suaranyaa dan sejumlah 80% diantaranya memberikan respon mengenai kejelasan pembangunan sarana dan prasarana di FKH UGN. Mengapa antusias ingin mengetahui kejelasan fasilitas olahraga mahasiswa FKH UGM begitu tinggi? Sebab, selain mahasiswa yang disibukkan dengan kegiatan akademik, seharusnya mahasiswa juga diberi wadah untuk menyalurkan  hobi dan talenta melalui olahraga yang diminati yang mana hal tersebut bertujuan untuk melepas kejenuhan mahasiswa. Namun seperti kita tahu bahwa hal tersebut tidak didukung dengan fasilitas yang kurang memadai. Setiap kegiatan olahraga yang diadakan mahasiswa masih kesulitan dengan peminjaman tempat latihan. Adapun fasilitas olahraga yang ada di FKH Contohnya saja lapangan voli, selain ukuran yang tidak sesuai standar, kenyamanan dan kelayakannya juga sangat jauh dari apa yang diharapkan. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan fasilitas olahraga dan pemanfaatan fungsi lahan kosong, salah satunya di halaman gedung diagnostik

 

 

 

 

Analisis Data Mengenai Fasilitas Penunjang Kegiatan Akademik / Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran mahasiswa sebagian besar dilakukan di ruang kelas,dengan sistem pembagian kelas paralel yaitu kelas besar mahasiswa FKH dalam satu angkatan dibagi menjadi dua kelas yaitu R 102 , R 103 dan kelas besar dimana mahasiswa satu angkatan berada dalam satu ruang kelas yaitu R 101,R seminar 2 dan Audit menuntut pentingnya kekondusifan dan kenyamanan ruang pembelajaran terkait dengan keadaan tersebut. Untuk audit fasilitas dan kenyamanan ruang pembelajaran sudah terbilang baik sedangkan untuk R 102 dan R 103 yang menampung mahasiswa dengan jumlah rata-rata 90 orang dengan ruang yang berkapasitas 100 orang masih dinilai buruk menurut angket yang telah dibagikan kepada mahasiswa FKH. Dari kuisioner dapat disimpulkan bahwa banyak yang mengeluh mengenai AC dan perlengkapan alat tulis di dalam kelas. Kelas yang kecil dengan jumlah orang yang banyak memerlukan penambahan AC ataupun pergantian AC yang lebih baik pasalnya AC di dalam ruang kelas khususnya R 102 dan R 103 menimbulkan kebisingan susara yang dapat mengganggu proses pembelajaran. Harapan mahasiswa yang telah mengisi angket yaitu perlu adanya penambahan AC guna menunjang suasana kelas yang nyaman dan kondusif untuk kegiatan pembelajaran.

 

Analisis Data Mengenai Peminjaman Ruang / Auditorium

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwasanya Auditorium memang sangat dibutuhkan oleh UKM KM FKH UGM. Karena hampir setiap acaranya UKM memakai auditorium sebagai tempat dalam melaksanakan kegiatan UKM nya, contohnya seperti seminar. Namun disisi lain adanya pemungutan biaya sewa Auditorium sering menjadi beban untuk UKM dalam melaksanakan kegiatannya.

Sampai saat ini, masih belum diketahui mengenai aturan yang jelas yang diberlakukan oleh dekanat mengenai masalah tersebut. Harusnya kita paham mengenai kebijakan tersebut karena mengingat Auditorium adalah fasilitas milik bersama dan untuk bersama untuk menunjang kegiatan-kegiatan KM FKH UGM.

Berdasarkan kajian yang telah di buat, ada 499 responden yang terdata dari total populasi mahasiswa FKH UGM angkatan 2012-2015 yaitu 750 orang mengatakan bahwa adanya kejelasan kebijakan mengenai peminjaman auditorium ini memang sangat perlu ada karena mengingat biaya sewa auditorium ini cukup tinggi, yang di mana kedepannya dapat membebani UKM dalam melaksanakan kegiatannya. Muncul beberapa pertanyaan nakal dari beberapa responden, “Apakah dengan kami membayar UKT, masih belum termasuk dalam mendapatkan fasilitas Auditorium?”, “Digunakan untuk apa uang biaya sewa yang telah kami bayarkan untuk peminjaman auditorium?”.

Kajian diatas sejalan dengan apa yang telah diharapakan oleh BEM dan SENAT KM FKH UGM mengenai kejelasan peminjaman Auditorium. Karna perlu adanya kebijakan atau peraturan yang jelas mengenai peminjaman auditorium mengingat auditorium memang menjadi tempat favorit UKM dalam melaksanakan kegiatannya. Dengan adanya Hearing ini diharapkan kita sebagai civitas akademik FKH UGM mendapatkan kejelasan dan perubahan kebijakan terkait masalah ini dari pihak dekanat.

 

Analisis Data Mengenai Sekretariat UKM

Menurut hasil pengolahan data kuisioner hearing, sebanyak 499 data dari 750 mahasiswa FKH UGM angkatan 2012 – 2015 berpendapat tentang sarana dan prasarana sekretariat UKM bagi setiap akademisi mahasiswa FKH UGM angkatan 2012 – 2015 sebagai sarana yang mendukung untuk mengembangkan keterampilan non akademiknya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari 499 mahasiswa, sebanyak 472 mahasiswa FKH UGM ((2012 (136), 2013(145), 2014(90), 2015(101)) setuju bahwa sekretariat UKM di FKH UGM sangatlah penting. Berdasarkan data yang diperoleh dari 500 mahasiswa, 473 mahasiswa FKH UGM ((2012 (140), 2013(146), 2014(88), 2015(99)) berharap kepada pihak dekanat untuk turut berkontribusi dalam memperhatikan sarana dan prasarana sekretariat UKM KM FKH UGM supaya dapat lebih menunjang kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh setiap UKM di sekretariat UKM FKH UGM .

Serta  466 mahasiswa FKH UGM ((2012 (133), 2013(145), 2014(87), 2015(100)) mengusulkan kepada pihak dekanat tentang adanya pembangunan dan penambahan fasilitas sekretariat UKM supaya tercipta kebaikan bersama antara mahasiswa dan pihak dekanat. Karena kebutuhan mengenai kebijakan sarana dan prasarana bagi KM FKH UGM, mahasiswa juga memiliki hak atas fasilitas yang memadai dan kebijakan yang jelas serta adil untuk mahasiswa, dan sejatinya mahasiswa bukanlah objek dari kebijakan, tapi merupakan subjek dari kebijakan yang diterapkan.

Harapan adanya acara Hearing Dekanat yaitu, realisasi akan kebutuhan gudang dan lemari untuk menyimpan perlengkapan UKM sehingga sekretariat UKM menjadi terasa lebih nyaman, adanya Wi-Fi, Komputer, Printer, dan Rak Sepatu yang juga dapat menunjang kenyamanan sekretariat UKM, serta perlu adanya perhatian lebih terhadap fasilitas yang memadai dari pihak dekanat untuk sekretariat UKM FKH UGM.

 

Analisis Data Mengenai Fasilitas Laboratorium

Saat ini, dari 499 koresponden yang didata dari angkatan 2012-2015 sebagian besarnya  menilai fasilitas, sarana dan prasarana dan regulasi proses praktikum di fkh ugm kurang memuaskan. Bukan hanya penilaian yang diberikan tetapi juga saran mengenai penilaian tersebut. Diantaranya memberikan saran kepada pihak fkh ugm:

  • untuk meningkatkan dan memperbaharui fasilitas laboratorium sehingga sesuai dengan masyurnya nama besar UGM di masyarakat. Beberapa diantaranya memberikan contoh seperti penambahan alat mikroskop, preparat ,kursi tempat duduk praktikan, AC, dll.
  • mengganti dan memperbaiki peralatan laboratorium yang rusak.
  • regulasi praktikum yang tidak melebihi daya tampung laboratorium sehingga praktikan lebih kondusif dan efektif dalam menerima dan memahami materi praktkum.

 

Dari sebagian besar tersebut, ada sebagian kecil orang yang mempertanyakan soal membawa preparat praktikum jika sudah membayar UKT dengan besar nominal sekian rupiah.

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.